Jul 27, 2007
Jul 20, 2007
Mau Cari Tumpangan/Tebengan
Labels: General
Jul 19, 2007
Buat renungan...sekaligus intermezzo (Dara Vs Raka)
Buat renungan...sekaligus intermezzo (Dara Vs Raka)
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut.
Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih?
Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat,
beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya,tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang
rusukku! Adatertulis, Tuhan m
tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.
Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan
wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan.
Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, "Kamu nggak cinta lagi sama aku!"
Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!"
Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah
dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang
telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil
barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang
rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan
sejati masing-masing. "
Limatahun berlalu.
Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan
Dara. Dara p
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya
oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat.
Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada
yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu...." Good bye...."
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati.
Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit
di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara,
tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita
cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal"
Pesan Moral dari cerita ini :
Kurangi minum kopi entar dadanya sakit ............ ...hehehehe
Sok larut nech !!!!!!
By : udien.jawer29
Labels: General
Jul 11, 2007
Membangun Kemandirian Masyarakat Melalui Usaha Mikro Kecil & Menengah
Bila yang hendak kita bangun adalah pemberdayaan ekonomi di wilayah Duren Sawit maka usaha mikro adalah usaha yang layak mendapatkan uluran tangan. Dari sanalah sebetulnya kita dapat memulai pemberdayaan ekonomi yang jelas dan tepat. Untuk menjadi usaha besar, setiap usaha pada umumnya berangkat dari usaha menengah, dan usaha menengah berangkat dari usaha kecil dan seterusnya hingga usaha kecil lazimnya berangkat dari usaha mikro. Hampir dapat dipastikan masalah-masalah klise pada sektor usaha seperti adanya pungutan liar (pungli), sulitnya perizinan birokrasi tak kita temui pada usaha mikro. Bila kita ingin melakukan breakdown masalah pada usaha mikro maka ada dua hambatan besar. Pertama adalah masalah capital (modal usaha), dan kedua adalah masalah market (pasar).
Pertanyaan pertama, kenapa modal menjadi masalah utama dari usaha mikro. alasannya adalah usaha mikro memiliki keterbatasan omset dan margin yang mereka peroleh dari sirkulasi usaha mereka. Terlebih lagi mereka sulit mendapatkan modal dari perbankan, karena perbankan pada umumnya membatasi pinjaman minimal sebesar 50 sampai 100 juta sedangkan yang mereka butuhkan hanya 1 hingga 5 juta. Hal ini menyebabkan usaha mikro cenderung berada pada siklus omset dan margin yang statis. Keadaan seperti ini menyulitkan mereka untuk melakukan pengembangan usaha. Bila kita dapat sentuh masalah permodalan mereka maka ruang-ruang kesempatan melebarkan sayap usaha akan terbuka lebar tentunya dengan beberapa catatan dan persyaratan.
Masalah yang kedua adalah masalah pasar. Ini terkait erat dengan masalah pertama, bahwa keterbatasan modal pada usaha mikro mengakibatkan mereka sulit melakukan ekspansi pasar.
Di luar dua masalah diatas, ada satu masalah usaha mikro yang juga penting namun bukanlah faktor-faktor utama yang menghambat usaha mikro. Masalah tersebut adalah masalah pembukuan. Karena mereka cenderung tidak memisahkan dana untuk kepentingan keluarga atau kepentingan usaha.
Nah, sekarang kita masuk pada ruang kontribusi. Dimanakah kita seharusnya meletakkan posisi. Posisi yang amat tepat adalah menjadi fungsi intermediasi. Fungsi ini berarti sebagai bridge (jembatan) bagi usaha mikro yang hendak melakukan ekpansi usaha misalkan dengan memberikan pinjaman modal, memberikan training usaha dan pembukuan. Fungsi intermediasi dapat diperankan melalui wadah seperti koperasi simpan pinjam, baitul maal wa tamwil (BMT), atau melalui BPR. Bila kita menggunakan koperasi sebagai wadah, maka tertutup bagi pihak luar yang berkeinginan melakukan investasi kecuali apabila mereka tergabung terlebih dahulu sebagai anggota koperasi. Bila kita menggunakan BMT maka lembaga ini sangat terbuka bagi investor yang berkeinginan menanamkan modalnya namun terbatas pada wilayah BMT berdomisili, dan terakhir bila menggunakan wadah BPR, maka akan lebih terbuka, hambatan domisili tidak menjadi halangan, siapapun investornya maka BPR terbuka bagi mereka.
Bagaimana kita mendapatkan keuntungan dari BMT. Keuntungan pertama adalah perbedaan dari nisbah antara investor dengan debitur (pengusaha mikro). Sebagai ilustrasi, anggap saja BMT melalui suatu akad menetapkan nisbah yang equivalen dengan bunga sebesar 4 %, sedangkan kepada debitur nisbah yang kita tawarkan equivalen dengan bunga sebesar 8 %, maka selisihnya adalah keuntungan dari BMT. Keuntungan yang kedua adalah BMT dapat melakukan jual beli, memperdagangkan barang dan jasa. Hal inilah yang membedakannya dengan industri perbankan, dimana perbankan dilarang memperdagangkan barang dan jasa.
Tentunya memerankan fungsi intermediasi, sebagai pihak yang salah satunya memberikan pinjaman modal kepada usaha mikro juga membutuhkan dana. Dana BMT dapat diperoleh melalui hibah dan dana pihak ketiga. Untuk yang pertama statusnya lebih secure (aman), namun bila kita menggunakan dana pihak ketiga, maka pihak yang menjalankan BMT sebaiknya berhati-hati karena dana yang kita sirkulasikan merupakan dana orang lain yang akan meminta pertanggungjawaban. Beberapa kasus BMT yang kolaps juga dikarenakan tidak mampu mengelola dana dari pihak ketiga.
Selain dana, persyaratan lainnya menuju BMT yang sehat dan baik adalah sumber daya insani. Paling tidak seminimal mungkin, sumber daya insani yang diperlukan ada tiga orang dan mereka haruslah orang-orang yang all out dalam mengelola BMT, tidak boleh setengah-setengah terlebih lagi bila mengelola dana pihak ketiga. Satu orang sebagai direktur BMT yang berperan mencari kreditur atau investor untuk membiayai BMT sekaligus berfungsi sebagai humas BMT. Satu orang berikutnya dapat berperan sebagai manajer keuangan, yang amanah dan profesional dan terakhir sebagai marketing yang mencari debitur atau usaha mikro yang hendak diberi pinjaman.
Dalam mengelola BMT, diperlukan strategi agar BMT tetap sehat dan dana yang digulirkan dapat bermanfaat bagi usaha mikro. Strategi pertama adalah mengidentifikasi usaha-usaha mikro yang tepat mendapatkan dana yaitu mereka yang telah memiliki market yang jelas. Agar dana yang kita gulirkan lancar sirkulasinya sebaiknya para pengusaha mikro diajarkan pula tentang pembukuan, tujuannya agar mereka mampu memilah-milah dana usaha dan dana yang digunakan untuk kepentingan keluarga. Strategi yang juga penting adalah waktu penagihannya, agar sirkulasi usaha, dana dan komunikasi tetap lancar maka sebaiknya penagihan dilakukan setiap hari.
Labels: Ekonomi